SUKOHARJO – Kendati telah menargetkan tiadanya bencana kekeringan tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo tetap menerapkan langkah bijak dan sikap waspada.
Informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, dari 12 kecamatan yang ada di Sukoharjo, hanya 24 persen atau tiga wilayah kecamatan yang masih berpotensi mengalami kekeringan. Tiga kecamatan itu meliputi Polokarto, Weru dan Bulu.
“Misalnya terjadi kekeringan, relatif tidak parah sebagaimana kabupaten-kabupaten lain,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Suprapto, Senin (14/8/2017).
Pihaknya tahun ini menargetkan tidak ada lagi kekeringan. Namun demikian tetap bersikap waspada. Bentuk kewaspadaan tersebut adalah dengan membangun sejumlah sumur dalam.
Keberadaan sumur dalam atau sumur bor dinilai mampu menangkal kekeringan di Kabupaten Sukoharjo.
Dia menyebutkan, sedikitnya 20 sumur dalam sudah ada di sejumlah kecamatan di Sukoharjo. Empat buah di antaranya dibangun tahun ini di wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan.
Sistem sumur dalam sudah diadopsi oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Pertanian dan Perikanan (Dipertan).
Lebih lanjut dia menjelaskan, potensi kekeringan di tiga kecamatan tersebut dinilai masih dalam batas normal.